Hati ini terasa membara ingin menulis kabar gembira ini, kabar yang menggembirakan bagi kaum muslim di seluruh dunia. Walapun dalam keadaan sibuk tapi hati ini merasah gelisah ingin menulisnya. Ya kabar gembira itu adalah di bukanya kembali Ayasofya menjadi masjid bagi kaum muslimin. Kabar ini hadir di tengah pandemi covid-19 yang menutup masjid-masjid muslimin di seluruh dunia, yang membatasi muslimin untuk beribadah di tempat ibadah mereka, yang menyingkirkan dzikir didalamnya. Bahkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi belum leluasa untuk membukanya hingga hari ini, apalagi Masjidil Aqsho yang masih di bawah cengkraman penjajah zionis Israel. Kabar gembira itu hadir dari Recep Tayyip Erdogan yang menadatangani resmi pembukaan Ayasofya sebagai masjid, kabar gembira hadir dari pemimpin Turki itu untuk seluruh muslimin. Terimakasih kepada Erdogan yang memberikan kabar gembira memasukan bahagia di hati seluruh muslimin, semoga Allah SWT memberikan ke istiqomahan untuk anda semuanya dan semoga Allah SWT menjaga kalian semua dari makar musuh-musuh Allah SWT.
Ayasofya adalah sejarah panjang muslimin sejak di janjikan oleh Rasulullah Muhammad SAW bahwa Negeri Konstantinopel dengan gereja terbesarnya Ayasofya akan jatuh ke tangan muslimin baru lebih dari 8 abad setelahnya muslimin mampu shalat di dalamnya. Hari itu adalah hari selasa bertepatan waktu ashar tanggal 20 Jumadilula 857 H atau 29 Mei 1453 M. Selama 480 tahun lamanya muslimin menikmati Ayasofya sebagai masjid, bukan hanya masjid tapi ia adalah merupakan pusat ilmu, pusat peradaban bahkan ibukota muslimin pada saat itu dibawah kepemimpinan Turki Usmani dan Masjid Ayasofya ini sebenarnya sudah di beli oleh Sultan Muhammad Al-Fatih dengan uang pribadinya sendiri dari orang-orang kristen ortodok sebagai penghargaan darinya kemudian masjid itu sudah di waqafkan kepada muslimin.
Hingga datangalah Yahudi Zionis Israel berbajukan sekulerisme bertahtakan nasionalisme menutup Ayasofya dan tidak lagi di ijinkan muslimin untuk shalat didalamnya, mereka mengubahnya menjadi musium, delapan puluh enam tahun lamanya mereka melakuan kedzoliman itu, delapan puluh enam tahun lamanya muslimin rindu walapun hanya ingin shalat satu rakaat di dalamnya, tapi alhamdulillah jum’at yang lalu tanggal 10 Juli 2020 telah resmi Ayasofya dibuka kembali sebagai masjid bagi muslimin dan direncanakan shalat pertama kali adalah shalat jumat shalat besar bagi muslimin ini yang insyaAllah akan dilaksanakan tanggal 24 Juli 2020 hari ini.
Muslimin di Turki menyambut dengan syukur gembira dan kabar gembira itu pun seluruh muslimin bersyukur atas berita yang membahagiakan ini. Amerika sebagian negara Eropa terutama Yunani dan Rusia meradang, tapi datang ucapan selamat dari berbagai ahli ilmu ulama dan pakar-pakar muslimin, Syekh Hatem Al-Howainy berkata “ Belenggu itu telah putus masjid Ayasofya amanah Sultan Muhammad Al-Fatih setelah delapan puluh enam tahun ditutup, hari ini muslimin memasukinya dengan wudhu bukan dengan tiket. Siapa yang tidak bahagia dengan dikumandangkan adzan didalamnya hendaknya mengecek kembali dirinya. Ya Allah muliakan islam dan muslimin “ dalam twitternya dr Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syingqity sebagai seorang pakar politik islam berkata “ Tahun lalu seorang wanita menari tarian balet di dalam masjid Ayasofya hal itu memicu kemarahan muslimin dari dalam dan luar Turki dan hari ini ia kembali menjadi masjid yang bersih dari semua hal yang kotor itu, selamat untuk muslimin seluruh dunia dan belasunkawa kepada munafik yang menjilat seluruh agama dan memerangi islam. Ya Rabb engkau telah memberikan nikmat, maka tambahi “.
Keberanian yang dilakukan Erdogan dan pemerintahannya hari ini bukanlah sesuatu yang baru, ia buka sesuatu tanpa rencana apalagi tanpa kajian sebagaimana yang di kalim oleh sebagian orang yang meragukan tentang keputusan yang dibuat oleh Erdogan. Majalah Al-Mujtama’a terbitan Kuwait salah satu majalah terbesar disana yang bicara tentang dunia islam pernah membuat wawancara dengan Erdogan yang saat itu masih berposisi sebagai Walikota Istambul tahun 1994 M yang artinya dua puluh enam tahun yang lalu dia di wawancarai dan berkata “ Kami akan mengembalikan wajah islam ke Istambul dan Ayasofya akan kembali menjadi masjid bagi muslimin” janji dua puluh enam tahun yang lalu kini tecapai, begitulah seorang mukmin apabila ia berjanji akan menepatinya. Di dalam twitter Erdogan yang berbahasa arab ia kembali menunggah tulisan “ Menghidupkan kembali Ayasofya adalah kabar gembira untuk kembalinya kemerdekaan Masjidil Aqsho “ nampaknya ia pun berjanji, semoga Allah SWT mewujudkan kembali janji Erdogan dan membangkitkan kembali peradaban Islam di muka bumi ini.
Wallahu a’lam bishawab
Posting Komentar untuk "Ayasofya, Kerinduan yang Terjawab"