Masih di suasana idul kurban, saya teringat tentang pengorbanan karena hidup ini memang adalah pengorbanan. Kita sebagai seorang muslim pasti akan berkorban bukan hanya hartanya, pikiranya, waktunya bahkan nyawanya pun kalau agama ini membutuhkan maka seorang muslim siap untuk memberikannya begitu pun seorang sahabat mulia yaitu Amr bin Al-Jamuh. Beliau adalah salah satu dari pemimpin di Madinah tapi ia memiliki kekurangan fisik pada kakinya yaitu kakinya pincang dan sangat parah. Tidak seperti orang kebanyakan pada masa jahiliyah dulu, ia mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi serta gemar menolong orang lain.Sebelum masuk islam Amr bin Al-Jamuh merawat patung berhalanya dengan biaya yang mahal, setiap hari ia bersihkan patung tersebut dan diberikan minyak wangi yang terbaik.
Telah menjadi kebiasaan manusia pada waktu itu yang mana pada golongan bangsawan selalu menyediakan duplikat berhala-berhala besar yang terdapat di tempat pemujaan umum yang dikunjungi oleh banyak orang. Pada suatu hari Mu’adz bin Amr adalah salah satu putranya yang sudah terlebih dahulu masuk islam bersepakat dengan sahabatnya Muadz bin Jabal untuk mempermainkan berhala-berhala Amr bin Al Jamuh. Mereka berdua menyelinap kedalam rumah , lalu mengambil berhala milik ayahnya kemudian membuangnya ke tempat hajat. Amr bin Jamuh marah besar dan berteriak “ celaka siapa yang telah melaukan perbuatan durhaka kepada tuhan-tuhan kami tadi malam “? Ia lalu membersihkan berhala itu dan menaburkan wewangian.
Malam berikutnya Muadz bin Amr dan Muadz bin Jabal memperlakukan berhala tersebut seperti malam sebelumnya . hal yang sama juga beralngsung seperti malam-malam selanjutnya sampai Amr bin Jamuh merasa bosan lalu mengambil pedang dan meletakan ke leher berhala dan berkata ‘’ Jika kamu betul-betul dapat memberikan kebaikan, maka pertahankanlah dirimu sendiri “. Keesokan harinya Amr kembali tidak menemukan berhalanya di tempat biasa. Ia menemukan di tempat pembuangan hajat seperti sebelumnya, hanya saja ia idak sendirian . berhala tersebut terikat bersama bangkai seekor anjing dengan tali yang kuat. Pada saat kekecawaannya memuncak terhadap berhala tersebut datangalah seorag bangsawan yang sudah masuk islam memberikan nasehat tentang Allah SWT yang maha tinggi dan juga menceritakan tentang Rasulullah kemudian ia masuk islam dan menemuainya.
Amr bin Al-Jamuh masuk islam pada usia enam puluh tahun dan ia sangat berjasa di masyarakatnya karena terkenal dermawan ketika ada orang yang meminta-minta ,ia memberikan hartanya dan mengatakan , ambilah karena esok akan kembali berlipat ganda. Sebagaiman ia membaktikan hartanya di jalan Allah, ia juga ingin mendermakan jiwa dan hidupnya. Tetapi bagaiman caranya? kaki yang pincang membuat ia tidak layak ikut perang . ia memiliki empat putra yang semunya masuk islam dan semuanya menjadi ksatria bagaikan singa maju di medan perang bersama Rasulullah.
Ketika tiba saat perang uhud Amr bi Jamuh pergi menemui Rasulullah SAW untuk memohon ijin ikut dalam peprangan dan berkata “ Wahai Rasulullah, putra-putriku bermaksud hendak menghalangiku berperang bersamamu. Demi Allah , aku berharap dengan kepincanganku ini dapat merebut surga” karena Amr terus mendesak maka beliau ijinkan dengan gembira Amr mengambil pedang dan berkata “ Ya Allah karuniakanlah kesyahidan kepadaku dan janganlah engkau kembalikan diriku kepada keluargaku”.
Ditengah pertarungan itu Amr melopat dengan kencangnya dan sekali lompat pedangnya menyambar kepala para penyembah berhala. Ia terus menghepaskan pedangnya ke kiri dan kekanan dengan tanganya sambil menengok sekelilingnya . seolah-olah mengharapkan para malaikat datang secepatnya yang akan mengawal dan menemaninya masuk ke surga.
Dan saat yang di tungu-tungu itupun tiba , sebuah pukulan pedang menjadi isyarat bahwa mejadi seorang pengantin telah tiba, pengantin kesyahidan yang mulia di kebun-kebun yang abadi di surga firdauz karunia dari Dzat Yang Maha Pengasih.maka ini menjadi pelajaran mahal buat kita semunya. Mungkin ada diantara kita yang di berikan kekurangan , jadikan in sebagai penyemangat seperti Amr bin al- jamuh walapun usianya sudah tua masuk islam baru umur enam puluh tahun terlebih ia dalam kodisi kakinya yang pincang tidak menghalanginya dalam ketaatan kepada Allah SWT
Wallahu a'lam bishawab
Posting Komentar untuk "Pengorbanan Amr bin Al-Jamuh"