Hamzah Bin Abdul Muthalib Part I

hamzah bin abdul munthalib

 


Paman Rasulullah yang satu ini dikenal sebagai pemuda yang cerdas dan pemberani, ketangkasanya dalam bermain pedang dan berkuda di kenal luas di kalangan Quraisy  bahkan di luar suku Mekkah. Ia sering menyendiri dan berburu di padang pasir oleh karena itu ia sering menjadi incaran kejahatan dari sekelompok orang tapi jika disebut namanya siapapun dan berapapun orangnya akan lari ketakutan mendengarnya. Namanya semakin bersinar ketika ia berhasil memburu singa, tubuhnya dikuliti dan ditaruh di pelana kuda maka penduduk mekah semakin mengaguminya dan menjuluki sang pemburu singa.

Hamzah telah mengetahui kebesaran dan kesempurnaan keponakanya tersebut. Ia memahami sebaik-baiknya kepribadian, watak, serta ahlaknya. Ia bukan mengenal sebagai paman terhadap keponakannya semata, melainkan sebagai saudara terhadap saudaranya, dan shabat terhadap teman karibnya. Pasalnya Rasulullah dan Hamzah hidup dalam satu generasi yang hanya terpaut dua tahun. Mereka dibesarkan bersama, bermain bersama dan menjadi sahabat karib serta menempuh perjalanan selangkah demi selangkah bersama sejak awal. 

Maka ketika Rasulullah menyampaikan dakwahnya ia selalu mendukungnya maka barang siapa yang berani menyetuh Rasulullah maka tidak segan-segan hamzah akan turun tangan langsung bahkan tidak segan-segan untuk membunuhnya, tetapi Abu Thalib melarangnya untuk melakukan kekerasan supaya tidak terjadi saling dendam. Saat kafir Quraisy mengacam siapa saja yang memeluk islam Hamzah ikut melindungi seperti kakak-kakaknya Abu Thalib dan Abbas. Bahkan kalau ada suku-suku lain di luar Mekkah ingin masuk atau mengetahui tentang islam maka Hamzah tidak segan-segan untuk mengantarkanya di rumah Rasulullah padahal Hamzah sendiri tidak masuk islam. Namun demikian ketika ia mendengar ayat-ayat AlQuran ia sangat menikmati keindahanya dan meyakini ini bukanlah buatan manusia.

Kaum Qurasy yang tidak bisa menyentuh Muhammad maka mereka melapiaskanya pada kaum muslimin lemah dan menyiksanya dengan tidak manusiawi. Sedangkan Hamzah melihat itu semain geram dan tidak bisa membendung lagi amarahnya untuk menolong mereka yang di siksa namun apa daya karena mereka tidak memiliki hubungan kekrabatan . Ketika Abu Jahal yang paling membenci nabi memaki-maki dan menyakiti Muhammad maka mendengar hal itu maka Hamzah yang sedang selesai berburu langsung mendatangi Abu Jahal di Darun Nadwa kemudian memukul Abu Jahal dengan busurnya hingga berdarah.dan mereka pun terkejut ketika Hamzah mengucapkan kalimat syahadat di depan para petinggi Qurays yang hadir.



Posting Komentar untuk "Hamzah Bin Abdul Muthalib Part I"