Jasa Para Ulama untuk Kemerdekaan Negeri ini

 

jasa ulama

Pada bulan Agustus kita pasti sudah mengatahui bahwa di bulan ini merupakan bulan yang sangat bersejarah bagi negeri ini, bulan yang selalu kita peringati sebagai bulan kemerdekan. Tentu kita sebagai masyarakat tidak akan pernah lupa jasa-jasa para pejuang kemerdekaan ini dan para ulama dan muslimin. Bersyukur kita kepada Allah SWT sebagai orang muslim di negeri Indonesia ini, yaitu sebuah negeri yang diamanahkan kepada muslimin, karena negeri ini pun dulu diperjuangkan oleh para ulama dan muslimin. Hanya orang-orang yang melupakan dirinya dan penghianat  ketika mereka melupakan jasa para ulama dan muslimin. Negeri ini tujuh puluh enam tahun yang lalu mengumumkan kebebasan dari penjajah yang memang sangat dhalim dan dengan proklamasi ini berdirilah Negara Indonesia yang kita cintai ini.

Tetapi memerdekankan sebuah negeri bukan mementumnya satu hari saja, ini adalah kisah panjang tentang sebuah perjuangan, ini adalah kisah panjang tentang sebuah pengorbanan, ini adalah kisah panjang sebuah rasa cinta kepada negeri yang dahulunya, makmur dahulunya damai, tenang, tentram, dan tegak syariat Allah SWTdibumi ini.

Kecintaan terhadap negeri adalah sebuah fitrah yang ada dalam setiap diri sesorang bahkan itu dimiliki oleh Rasul kita Muhammad SAW, saat itu beliau meninggalkan kota Mekkah untuk hijrah ke Madinah  saat itu beliau berusia lima puluh tiga tahun. Kita bisa bayangkan beliau lahir di Mekkah, besar disitu belajar disitu, berumah tangga disana dan terusir diusia lima puluh tiga tahun, maka tidak kuasa nabi untuk tidak mengungkapkan kecintaanya terhadap negerinya itu, karenanya ketika nabi sudah mulai menjauh dari kota Mekkah, Nabi kemudian membalikan badanya menghadap kota Mekkah dan berkata “ Demi Allah engkau adalah negeri yang paling aku cintai, hanya saja masyarakatnya mengusirku darimu “ nabi berbicara dengan kota Mekkah yang kita tau bahwa negeri itu bukan negeri muslim, karena Mekkah masih dicengkram dengan kemusyrikan, masyarakatnya pemyembah berhala, tiga ratus enam puluh patung berhala berdiri kokoh di sekitar ka’bah. Tapi kecintaan kepada negeri, bahkan bukan negeri muslim dimana disitu dia dilahirkan disitu dia dibesarkan adalah sebuah fitrah yang ada dalam tiap diri seseorang. Ketika Nabi sampai di kota Madinah beliau juga berdoa untuk kotanya yang baru “ Ya Allah berikan kami kecintaan agar kami bisa mencintai Madinah ini, sebagaimana kami mencintai Mekkah atau lebih dari itu “. Inilah sebuah contoh dari sirah nabawiyah cinta pada sebuah negeri.

Ketika terjadi peristiwa Fathul Mekkah  muslimin berhasil membuka kota Mekkah  membersihkan kemusyrikan, sebanyak dua ribu orang masuk islam, tiga ratus enam puluh berhala di sekitar Ka’bah di hancurkan di saat itulah terjadi desas-desus di kalangan sahabat asli Madinah mereka bertanya-tanya jangan-jangan nabi nanti akan menentap di Mekkah dan tidak lagi di Madinah tapi Rasul menjawab “Negeri-negeri kalian demi Allah kalau bukan saya hijrah, aku ini orang Anshor”. Nabi maksimal di negerinya yang baru, beliau berjuang, berkorban dan itu merupakan kebiasaan muslim, karakter asli muslimin dimanapun mereka berada. Negeri manapun mereka masuki selalu memberikan yang terbaik. Muslimin dari wilayah timur mulai Jazirah Arab mulai dari Syam kemudian wilayah Persia mereka bergerak kearah barat memasuki wilayah Afrika bagian utara di mulai dari Mesir sampai ujung baratnya adalah Maroko menyeberangi selat Gibraltar memasuki negeri yang sangat baru bagi orang-orang arab pada saat itu yaitu negeri wilayah daratan Eropa di mulai dari Spanyol, tapi silahkan dibaca inilah mengapa para ulama sejarah islam lebih suka menyebut pembukaan negeri-negeri itu dengan kalimat pembukaan bukan penguasaan.dan ini bedanya dengan penjajah. Silahkan anda pelajari tentang penjajah di negeri ini jelas beda seratus delapan puluh derajat dengan para muslimin ketika masuk ke wilayah mereka.masyarakat Eropa Spanyol,Portugal, Belanda, Inggris masuk ke Indonesia untuk menjajah bandingkan dengan muslim ketika masuk ke Andalusia jelas perbedaan yang sangat jauh sekali.

Muslimin ketika masuk ke sebuah negeri yang dulu sama sekali tidak dikenal dipercaturan dunia sampai bisa mengubah menjadi negeri nomor satu di muka bumi contohnya Andalusia. Negeri ini dulunya adalah negeri yang sangat kotor dan bau, muslimin kalau perang dengan orang-orang Eropa mereka harus membawa minyak wangi harus membawa bunga untuk melawan rasa bau mereka dan mererka baru mengenal mandi di abad Sembilan belas tidak lama ini. Karena benar sejatinya syariat mandi, syariat thaharah, syariat minyak wangi, bersuci hanya ada di agama ini.itu semua dibawa , itulah kemuliaan syariat Allah SWT. Maka bisa menjadi pelajaran untuk tidak memusuhi syariat ini kalau tidak mau kotor, bau baik secara fisik maupun secara nurani. Andalusia menjadi negeri yang luar biasa di segala bidang keilmuanya itupun juga di akaui oleh sejarawan prancis sendiri yaitu Gustave Le Bon. Ketika peperangan Balat-al syuhada muslimin kalah di pertempuran itu bahkan sang pemimpin yaitu Abdul Rahman Al-Ghafiqi gugur di medan pertempuran, seorang Gustave Le Bon menangisi kekalahan muslimin karena dia tahu bahwa kebesaran, ilmu, kemjuan, penemuan, kehebatan, nama besar dimuka bumi ada di wilayah muslimin di negeri Andalus, sehingga prancis bisa tertunda kemajuanya berabad-abad karena muslimin tidak bisa masuk di wilayahnya. Singkat kata sampai jatuhnya muslimin di Andalusia abad ke lima belas Masehi dan kemudian di saat itulah muslimin di paksa untuk pindah agama, muslimin di bunuh hanya sekedar ketahuan memegang kitab suci al-quran, mereka di paksa untuk ganti nama, kamar mandi- kamar mandi umum di hancurkan ,sesorang tidak boleh mandi sampai keluar peraturan di larang mandi. Karena mereka semua tahu muslimin tidak melakukan ibadah kecuali stelah mereka bersuci. Ajaib bukan itu tidak pernah di lakukan seorang muslim manapun ketika ia memasuki sebuah negeri betapa bedanya sangatlah jelas.

Sama persis dengan di negeri Indonesia yang kita cintai ini, yang saya sayangkan literature tentang sejarah negeri ini yang berkembang adalah tulisan penjajah yaitu Belanda, aneh bukan bagaimana ceritanya kita percaya tulisan orang yang pernah merampas kekayaan kita. Kita nyaris tidak punya gambaran tentang negeri yang luar biasa ini sebelum mereka masuk. Akhirnya tergambar di pikiran kita saat ini karena kurikulum yang salah sebelum belanda masuk itu keadaanya primitive, terbelakang,  sampai hari ini literature Indonesia ini masih ada dan masih banyak tersimpan di goresan para ulama, negeri ini pernahy menjadi literature islam.negeri ini pernah menegakan syariat Allah SWT, Negeri ini pernah melahirkan karya-karya besar, tulisan para ulama selain bicara tentang ilmu agama dan itu pasti ternyata mereka juga berbicara tentang berbagai ilmu pengetahuan, muslimin di negeri ini telah membuat meriam senjata paling canggih zaman itu buatan negeri ini ditulis oleh para ulama, tapi itu tidak pernah kita dapatkan informasinya. Muslimin telah memiliki peraturan undang-undang yang luar biasanya bahkan menjadi literature di beberapa Negara, negeri ini negeri yang makmur, negeri yang hijau, masyarakat yang ramah, memiliki pemimpin yang sangat cinta ilmu dan ulama, kesaksian itu sudah di sampaikan oleh seorang Ibnu Batutah dalam bukunya ketika singgah di kota Aceh demi Allah negeri ini pernah besar dengan ilmu dan islam.

 

 

Kalau hari ini kita jauh dari islam, kalau hari ini pemimpin tidak suka kepada islam dan Ulama, kalau masyarakat ini menganggap bahwa jihad adalah teroris satu kata untuk kita kualat kita dengan negeri ini. Ulama dulu membebaskan penjajah hanya dengan satu kata “ Jihad “ tidak ada yang lain , semua menyerukan jihad kalau di Mekkah ada Syekh Ahmad Khatib Al- Minangkabawi ulama besar Masjidil Haram pertama Non Arab  abad Sembilan belas beliau dalah guru dari bapak-bapak bangsa ini gurunya syekh Hasyim Ashari yang mendirikan Nadhatul Ulama, gurunya kyai haji Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah, beliau juga gurunya ayahnya Hamka yaitu Abdul Kharim Amrullah  yang bukan hanya mengajari ilmu di Mekkah membawa kegundahan tentang penjajahan di negeri ini dan beliau mendorong untuk selalu bersatu-bersatu, mererka harus pergi , penjajah itu harus hilah di bumi Indonesia ini. Resulusi juihad dikeluarkan oleh syekh Hasyim AShari, bagaimana perjuangan Imam Bonjol sampai Pangeran Diponegoro mererka semua adalah ulama dan ahli ilmu yang selalu menyerukan jihad.

Maka baca kembali sejarah Indonesia dengan benar agar kita diberkahi, agar para pejuang yang dulu mereka berjuang dengan darah dan nyawanya mereka ridho dengan kita yang melanjutkan, mereka dulu adalah yang mengerti syariat Allah, mereka dulu orang yang menerapkan syariat Allah di bumi ini, dan orang yang menyuarakan jihad dengan jihad yang benar, karenanya betul ketika seseorang tidak mengenali sejarahnya maka dia tidak mengenali identitasnya pada akhirnya dia tidak memiliki harapan untuk kebesaranya. Lihatlah kebelakan , lihatlah sejarah yang tidak di tulis oleh penjajah tapi ditulis betul oleh ulama, oleh ahli ilmu. Maka momentum di di bulan kemerdekaan ini supaya kita sadar, semoga kita tidak membuat kecewa para pejuang yang telah berkorban dengan seluruh hidupnya untuk negeri ini. Kalau nanti kita dengan izin Allah SWT bertemu dengan beliau- beliau di hadapan Allah SWT, bagaimana kalau mereka menuntut kita yang hanya main-main dengan negeri ini, hanya menguras uang rakyat seperti penjajah dulu juga menguras uang negeri ini, bagaimana kalau nanti kita bertemu dengan pejuang itu kau apakan negeriku ini, dulu diperjuangan dengan darah dan nyawa kemudian kau sia-siakan begitu saja. Maka musliminperlu mendekat kembali kepada ajaran islam ini supaya menjadi Terus Melaju Untuk Indonesia Maju.

 


Posting Komentar untuk "Jasa Para Ulama untuk Kemerdekaan Negeri ini"